
SASTRA BANDINGAN: HUBUNGAN ANTARA
NOVEL SAHABAT SEJATI KARYA TETHY EZOKANZO, KARYA DEWASA DENGAN NOVEL MY SOULMATE KARYA AZHARINE PURWA JINGGA
ZK, KARYA ANAK
Oleh
Minatus Sholihah
(102144015)
Uneversitas Negeri Surabaya
Fakultas Bahasa dan Seni
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Prodi Sastra Indonesia
2013
SASTRA
BANDINGAN: HUBUNGAN ANTARA NOVEL SAHABAT SEJATI KARYA TETHY EZOKANZO, KARYA
DEWASA DENGAN NOVEL MY SOULMATE KARYA
AZHARINE PURWA JINGGA ZK, KARYA ANAK
Abstrak
Secara
luas interteks diartikan sebagai jaringan hubungan antara satu teks dengan teks
yang lain. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan hubungan-hubungan
bermakna d antara dua teks atau lebih. Hubungan yang dimaksudkan tidak
semata-mata sebagai persamaan, melainkan juga sebaliknya sebagai pertentangan,
baik sebagai parodi maupun negasi. Dalam novel Sahabat Sejati
karya Tethy Ezokanzo dan novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk,
merupakan dua novel yang menceritakan tentang kisah persahabatan dan kesetiaan
anak-anak perempuan. Terdapat kesamaan unsur yang ada di dalamnya. Keduanya
memiliki peranan sebagai tema kesetiaan yang dibangun sejak dini. Tokoh Aleeya
pada novel Sahabat Sejati dengan tokoh Ferlin pada novel My Soulmete memiliki sudut pandang yang sama namun pembawaan
ceritanya yang berbeda karena dari jenjang umur yang tak sama.
Kata kunci: interteks, karya sastra,
struktur karya sastra, intertens, hipogram.
BAB:
I
Pendahuluan
A.
Latar
belakang
Karya
fiksi merupakan media yang tak akan bosan-bosannya memberikan ladang kritik
bagi seorang peneliti dan pemerhati sastra di kencah kehidupan sastra sekarang.
Dengan analisis karya fiksi dapat menyajikan gambaran kehidupan secara rinkes
atau bisa dikatakan sebagai miniature kehidupan. Kepada sosiallah karya sastra
berkiblat. Ia hadir dengan segala bentuk pengkritikan terhadap kehidupan yang
berum bisa memberikan fungsi dan etensi yang penuh. Oleh karenanya karya sastra
hadir menciptakan gelomnang pemikiran baru kepada masyarakat sastra untuk
mengoreksi segala aneksi dan anekdot kehidupan.
Seperti
bandul jam, pandangan seseorang untuk memaknai karya sastra tidaklah sama.
Bandul jam senantiasa memiliki ribuan bayangan yang dalam karya sastra
dinamakan sebagai taksiran yang akan menyerupai atau pesan yang memiliki
pemaknaan yang hampir mendekati dengan makna yang ingin disampaikan oleh
pengarang. Namun sebagai kekurangan dari pada itu, adanya kesalah pahaman yang
membawa penafsiran yang fatal terhadap karya sastra, hal itu karna kurang
didukungnya pemahaman dari segala pengalaman dalam kehidupan. Hal itulah yang
kemudian menjadi kendala pada pengkritikus sastra dimasa sekarang. Karena
adanya kesalah pahaman. Dengan demikian hal itu juga akan menjadi
penanggulangan agar dapat menumbuhkan jiwa bangsa yang berfikir dengan kritis.
Sebagai penegasan agar tidak terlalu panjang lebar, pembahasan makalah ini
terletak pada struktur karya sastra yang nanti akan mencangkup seputar unsure
intrensik. Yang meliputi: tema, tokoh dan penokohan, alur, dan sudut pandang
karya sastra. Karena bagian tersebut merupakan sebagai pemantik pengarang dalam
karyanya. Oleh karenannya penganalisis memilih bagian tersebut sebagai bahan
yang sangat menarik untuk dibahas.
Hidup memang
digerakkan oleh imajinasi, dibentuk oleh imajinasi, bahkan dirayakan dengan
imajinasi. Melalui imajinasi manusia memahami dan membentuk dirinya, sesamanya,
dan seluruh kehidupan ini. Tapi juga melalui imajinasi manusia menghancurkan
diri, membunuh manusia lainnya, dan merusak bumi. Melalui imajinasi manusia
mampu melihat yang tak terlihat, dan kehidupan menemukan kiblat. Karena
imajinasi, manusia marah, menangis, tertawa, dan bahagia. Dunia manusia rupanya
memang bukan dunia natural. Dunia manusia adalah dunia kultural: dunia imaji,
dunia citraan, dunia yang diimajinasikan.
Sastra merupakan cermin
masyarakat. Keberadaan karya sastra memang tidak lepas dari masyarakat dan
kenyataan sosial di sekelilingnya. Karya sastra dapat hadir sebagai refleksi
dari realitas sosial dan refleksi kesejarahan yang terjadi di masyarakat.
Memang, sastra sebagai refleksi dari kenyataan masyarakat rasanya sulit
diingkari kebenarannya, sebab seorang sastrawan tidak mungkin hidup terasing
dari masyarakatnya, sehingga ia tidak buta dan tuli terhadap segala peristiwa
yang terjadi di masyarakatnya. Sebagaimana dikemukakan oleh Goldmann bahwa
karya sastra diciptakan oleh pengarang sebagai hasil dari sebuah proses
merespons situasi lingkungan dan sosialnya (dalam Teeuw, 1984: 103). Oleh
karena itu, karya sastra yang besar akan mampu mengidentifikasikan
kecenderungan-kecenderungan sosial yang penting pada zamannya sehingga bisa
mencapai ekspresi yang padu dengan realita.
Setiap karya pasti
mempunyai referensi dari karya lain sebelum karya itu lahir dan menjadi karya
yang baru. Karya yang baru tersebut secara otomatis mempunyai hubungan terhadap
karya yang sebelumnya telah ada, dan hubungan tersebut disebut dengan
intertekstual. Hubungan tersebut dapat secara eksternal maupun internal.
Sebenarnya tidak hanya dua karya yang dapat dilihat mempunyai hubungan
interteks. Dapat juga dalam karya satu dengan beberapa karya yang lain, tidak
hanya dengan satu karya. Karya yang mempunyai hubungan interteks tidak hanya
didapat dari satu jenis karya, misalnya novel dengan novel lain, cerpen dengan
cerpen. Namun hubungan interteks tersebut dapat dilihat dari berbagai jenis,
misalnya cerpen dengan lukisan, puisi dengan patung, dan sebagainya.
Dalam
novel Sahabat Sejati karya Tethy Ezokanzo dan novel My Soulmate karya Azharine
Purwa Jingga Zk, merupakan dua novel yang menceritakan tentang kisah
persahabatan dan kesetiaan anak-anak perempuan yang melawan hasutan, hingga
sampai pada saat mereka mengalami kedekatan yang harmonis, melankolis, dan
dramatis. Oleh karena itu, penulis akan mengkaji hubungan antara kedua novel
tersebut. Untuk dapat mengetahui bahwa kedua-duannya merupakan satu jenis.
B.
Pembatasan
masalah
Pembahasan
interteks memiliki beragam variasi yang tak henti-hentinya menjadi bahasan yang
mendalam, namun penulis membatasi analisis interteks novel Sahabat Sejati karya
Tethy Ezokanzo dan novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk pada unsur
interinsik karya sastra. Yang kemudian akan didukung oleh penentuan hipogarm dan
teks transformasi dari kajian intertekstual.
C.
Rumusan
masalah
1.
Bagaimana synopsis novel Sahabat Sejati
karya Tethy Ezokanzo dan novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk?
2.
Apa
persamaan dan pebedaan novel Sahabat Sejati karya Tethy
Ezokanzo dan novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk?
3.
Bagaimana
penentuan hipogram dan teks transformasi dari kajian intertekstual
pada Novel Sahabat Sejati
karya Tethy Ezokanzo dan novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk?
4.
Apa
perbedaan penggunaan bahasa, jenjang pendidikan dan latar atau setting dalam Novel
Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo dan novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga
Zk?
D.
Tujuan
1. Dapat
menjabarkan dan menganalisis Novel
Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo dan novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga
Zk
2. Dapat
mengetahui persamaan
dan pebedaan novel Sahabat Sejati karya Tethy Ezokanzo dan novel
My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
3. Dapat
penentukan hipogram dan teks transformasi dari kajian intertekstual
pada Novel Sahabat Sejati
karya Tethy Ezokanzo dan novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
4. Dapat
mengetahui perbedaan
penggunaan bahasa, jenjang pendidikan dan latar atau setting dalam Novel Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo dan novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga
Zk
BAB:
II
Kajian
teori
Dalam bukunya, Ratna
menyebutkan “inter” mempunyai arti (di) antara, sedang kata “teks” berasal dari
kata textus (Latin) yang artinya
tenunan, anyaman, susunan, dan jalinan. Intertekstual dengan demikian
didefinisikan sebagai hubungan atau jaringan antara satu teks dengan teks-teks
lain (Ratna, 207: 212). Dalam teori interteks dibedakan antara kutipan,
kerangka pemikiran, dan tiruan, khususnya dengan plagiat.
Terkutip
dari perkataa A. Teeum(1994:142) bahwa untuk membuktikan kebenaran karya sastra
tidak luput dari perbandingan karya sastra sebelumnya. Mengenai hal itu Teeuw
memperoleh persoalanpenting terkait pembandingan dalam kaya sastra, diantaranya
meliputi: (1) apa alas an untuk menerjemahkan atau menyadurkan karya sastra,
(2) bagaimana hubungan tekstual antara tulisan asli dengan sandurannya, (3)apa
peranan sanduran dalam sejarah sastra tersebut, apakah sastra mempengaruhi
perkembangan sastra kemudian, (4) bagaimana nasib karya sastra tersebut
selanjutnya: hidup terus atau dilupakan orang lain. Jika demikian, hal itu akan
menjadi sumber dari sastra bandingan. Untuk mengenal lebih dalam lagi tentang
perbandingan karya sastra akan lebih dalam di kaji dengan menggunakan
pendekatan intertekstual. Dalam sebuah blog(10/11) mengatakan bahwa
intertekstual adalah membandingkan, menjajarkan dan memkontruksikan karya
tersebut dengan teks lain dengan mencari hypogram atau landasan penciptaan yang
menghubungkan karya sastra tersebut dengan karya sasrta yang lain sebelumnya
yang direncanakan.
Menurut para strukturalis
(Culler, 1977: 137-139) pada bukunya Ratna, ada beberapa konsep penting yang
harus dijelaskan agar pemahaman secara intertekstual dapat dicapai secara
maksimal. Konsep-konsep tersebut diantaranya yaitu recuperation (prinsip penemuan kembali), naturalisation (prinsip untuk membuat yang semula asing menjadi
biasa), motivation (prinsip
penyesuaian, bahwa teks tidak arbitrer atau tidak koheren), dan vraisemblation (prinsip integrasi antara
satu teks dengan teks atau sesuatu yang lain).
Sebagaimana
yang telah diungkapkan oleh Teeuw(1980:12) bahwa karya sastra selalu berada
dalam ketegangan antara konvensi dan inovasi. Intertekstual memberikan sesuatu
yang terbaru dalam karya sastra. Dari perbandingan, pemerataan dan
pengkontruksian,maka hal tersebut akhirnya membuahkan sebuah kritiksasi sastra
yang di gagas lewat analisis yang diciptakan oleh pembacanya. Dalam proses interteks,
konsep yang memegang peranan penting adalah hypogram.
Menurut Rifaterre, hypogram sebagai
struktur prateks, generator teks puitika yang mungkin merupakan kata-kata
tiruan, kutipan, kompleks tematik, kata-kata tunggal, atau keseluruhan teks.
Dalam bukunya Pradopo, Riffaterre mengungkapkan bahwa hipogram merupakan sajak
(teks sastra) yang menjad latar penciptaan karya sastra sesudahnya. Pengarang,
baik secara sadar atau tidak menggunakan hypogram
untuk melahirkan matriks atau kata-kata kunci yang pada gilirannya melahirkan
model dan serial varian untuk melahirkan
matriks atau kata-kata kunci yang pada gilirannya melahirkan model dan serial
varian. Menurut Riffaterre, matriks, model, dan teks adalah varian hypogram.
BAB:
III
Pembahasan
1. Sinopsis
v Sinopsis Novel Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo
Persahabat
orang anak yang suka masak, Aleeya dan Jehan. Aleeya adalah anak yang memiliki
keahlian memasak tapi bukan koki. Keahlian itu ia temukan dan gali terus meski
kegagalan selalu menghampirinya, namun berkat kegigihan dan rasa sabar Aleeya
akhirnya mampu membuat masakan enak bahkan. Berita masakan enak Aleeya ternyata
masuk di media massa dan mengundang banyak minat para the master chef untuk
menawarkan pekerjaan yang layak bagi Aleeya sebagai koki yang terkenal
didapur-dapur kerajaan. Namun dengan banyaknya tawaran itu Aleeya memutuskan
untuk tidak bekerja sama dengan banyak pihak dan memilihi untuk bekerja sendiri
bersama Jehan. Dengan mengorbankan sapi, Jehan mampu mendirikan restoran untuk
memenuhi impian Aleeya.
Hari
pertama memang tak ada pelanggan namun hari kemudian pengunjung sekaligus
pembeli berjubel berdatangan di restoran “Lezat” milikiknya, hingga mereka
kewalahan dan memutuskan untuk mencari pegawai, Jehan mengusulkan Thalia untuk
membantu kondisi tersebut. Kedatangan Thalia sangatlah mengutungkan bagi
restoran “Lezat” pasalnya Thalia memiliki menu baru, karena memang ia adalah
orang yang ahli dalam bidang itu. Jehan membantu segala yang diperlukan Thalian
namun perhatian Jehan memberikan tafsiran lain kepada Aleeya. Jehan lebih
mengumbar kepedulian itu kepada Thalia tanpa mengurusi Aleeya lagi, segingga ia
merasa tersisihkan, tapi Jehan tak peka terhadap perasaan sahabatnya itu.
Moment
itu akhirnya dimanfaatkan oleh Geng Mandy, dengan personel Susana, dan Bella.
Mereka bertiga menghasut keduannya sehingga dua persahabatan itu putus. Aleeya
akhirnya melepas pekerjaannya di lestoran “Lezat” dan berpindah ke restoran
istana milik pangeran Adam. Dan Jehan masih tetap tinggal tanpa tahu Aleeya
pergi meninggalkannya. Sampai pada akhirnya ada kejadian yang sangat
mengagetkan. Restoran “Lezat” kebakaran pada dini hari. Jehan tidak kuasa
menahan tangisnya, dan lebih terpukul lagi bahwa kebakaran tersebut dikabarkan
karena ulah Aleeya yang ingin bersaing pada sahabatnya, kabar tersebut dia
dapat dari Mandy. Jehan tak percaya sahabatnya bisa berbuat seperti itu. Dan Aleeya
akhirnya masuk penjara.
Namun
Jehan masih ragu dengan kasus kebakaran tersebut dan mencoba menguakknya.
Ternyata benar, itu bukan perbuatan Aleeya. Rupanya Aleeya dihasut dan kena
hasutan Geng Mandy. Mandy pun harus menerima ganjaran atas perbuatannya, Susana
dan Bella prihatin karena memasukan Mandy ke sel karena kesaksiannya, tapi
persahaban mereka tak akan putus, itu adalah bukti kepedulian Susana dan bella
untuk meluruskan jalan temannya. Akhirnya Aleeya terbebaskan dari tuduhan
tersebut dan kembali lagi bekerja sama di restoran “Lezat” berssama Jehan dan
Thalia.
v Sinopsis
Novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
Ferlin
adalah gadis yang suka sekali di panggil tomboy oleh teman-temannya karena
memang dia teropsesi jadi seperti sahabatnya yang beneran tomboy, Minda
namanya. Mereka berdua sangan harmonis seperti keluarga sendiri. Saat sedang
berjalan-jalan disekitar rumahnya, tertarik dengan keluarga yang baru pindah di
kampungnya. Ternyata keluarga tersebut memiliki seorang anak, Ellenia namanya.
Di saat kesibukan keluarganya untuk memmindahkan barang-barang Ellenia meminta
ijin main-main keluar dan ia di ijinkan.
Ferlin dan Minda akhirnya bertemu Ellenia dan akhirnya mereka bertiga
bersahabat.
Mereka
selalu menyamakan asesoris saat berjalan-jalan dan bermain. Kalau diantaranya
menemukan temuan-temuan baru pasti mereka akan berbagi pengetahuan tentang itu.
Sebelum liburan Ferlin dan keluarganya berniat untuk ke Bojonegoro. Ia membeli
buku bagus pada waktu itu, “Lahtahzan for Kids”. Ferlin menawarkan bukunya pada
semua sahabatnya. Tapi sebelum ia pergi ke Bojonegoro buku tersebut harus
selesai dibaca Minda dan Ellenia, sahabanya. Merekapun meminjam buku tersebut.
Seperti
pesannya buku itu harus ada di rumahnya sebelum ia berlibur, tapi waktu itu
saat mengecek dalam rumahnya, ia tak mendapati buku itu sehingga ia menanyai
semua sahabatnya itu. Ke Minda dan Ellenia, Ferlin tak percaya karena buku
tersebut tidak ada di rumahnya.
Selidik
punya sedilik ternya buku tersebut di simpan oleh ibunya karena Ferlin
membiarkanya. Ferlin merasa bersalah karena sudah menuduh sahabatnya berbuat
jahat kepadanya, padahal dialah yang berbuat jahat kepada semua sahabatnya.
Akhirnya ferlin meminta maaf pada sahabatnya. Dan mereka semua kembali seperi
semula, bermain bersama.
2. Persamaan
a.
Tema
Kedua
novel ini memiliki tema yang sama, yatu tentang persahabatan yang dijalin sedari
kecil. Meski dalam perjalanan persahabatan itu penuh dengan tantangan yaitu
karena cemburu, terhasut bahkan tersakiti tapi tetap persahabatan tak akan
terkalahkan oleh zaman.
v Pada Novel Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo
“ Di…a dia sahabatku,
Thalia! Sahabatku sejak kecil!” Jehan menangis sesenggukan (Tethy, 2012: 66)
Setelah Jehan menerti
kabar dari Masndy bahwa Aleeya yang membakar restoran
v Pada
Novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
Mereka membuat janji
persahabatab bersama:
Janji persahabatan:
1.
Selalu bermain bersama
2.
Tidak akan pernah bertengkar
3.
Saling menolong
4.
Tidak boleh menghancurkan persahabatan
(Zharine,
2009: 14)
Janji
bersahabatan yang dibuat dan kemudian dijadikan pedomannya selama berteman dan
bermain bersama.
b.
Tokoh
dan penokohan (watak)
v Pada Novel Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo
Apakah
kehadiranku mengganggu? Yup aku yang jelek hanya merusak pemandangan!
Aleeya sedih melihat Jehan mengacuhkannya (Tethy, 2012: 43)
Aleeya selalu mesara
sendiri dan kesendiriannya mengahsdirkan solilokui.
v Pada
Novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
“maaf. Ya aku mau
siapin barang-barang yang akan aku bawa ke bali” jawab Ellenia pelan dia juga
meminta maaf pada Ferlin yang tampak tersipu malu dan sedih karena dua
sahabatnya akan bergi berlibur.
Aku tidak suka hari
libur..!!! bentak dalam hati. Dia beranjak pulah setelah berpamitan. (Azherine,
2009: 29)
Begitu pula Ferlin yang
kemudian bermain dengan hatinya. Selalu merasa sendirian.
c.
Sudut
pandang
Dalam kedua novel tersebut sama-sama menggunakan sudut
pandang akuan serba tahu yakni pengarang terlibat langsung yang menjadi tokoh
dan mengetahui kisah tokoh lain, dan pengarang menyebut tokoh utama dengan “dia”
v Pada Novel Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo
Aleeya beanjak ke
jejeran meja dan kursi. Ia menata dan membersihkannya dengan tekun. Namun,
matanya tidak tahan untuk melirik kearaha Jehan. Ia tampak sangat akrab dengan
Thalia. Tawa mereka terdengar renyah. ( Tethy, 2012: 43)
v Pada
Novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
Keesokan harinya,
Ferlin bangun pagi-pagi dan langsung mandi. Dia ingin mertemu dengn kucing
kesayangannya… (Zherine, 2009:33)
3. Perbedaan
a.
Penggunaan
Bahasa
v Pada Novel Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo
“,maafkan aku, ya..”
kata Jehan sambil menunduk.
“Aku minta maaf karena
telah membuat kalian berdua jadi salah paham” kata Thalia. (Tethy, 2012: 76)
v Pada
Novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
“Ellenia … maafin, ya…,
ternyata bukunya dirumahku” kata Ferlin memelas (Zherine, 2009: 91)
b.
Jenjang
bahasa
v Pada Novel Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo
“Hussh. Sudahlah, untuk
apa memikirkan kata Koran” Aleeya lalu mengambil sapu dan meneruskan
pekerjaannya membersihkan rumah. (Tethy, 2012: 6)
v Pada
Novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
“ya..liburan sudah
selessai.. tapi aku senang naik kelas. Kira-kira gurunya siapa ya…? Ucap Minda
panjang lebar. (Zherine, 2009: 49)
c.
latar,
dan seting
v Pada Novel Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo
“Hussh. Sudahlah, untuk
apa memikirkan kata Koran” Aleeya lalu mengambil sapu dan meneruskan
pekerjaannya membersihkan rumah. (Tethy, 2012: 6)
v Pada
Novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
Tteet.teeeeet.
tetttttttt
Tiba-tina bel tanda
masuk kelas berbunyi keras sekali…(Zherine, 2009: 49)
4. penentuan hipogram dan teks
transformasi
Dari hubungan intertekstual dalam novel, pastilah
mempunyai hipogram dan teks tranformasinya pada Novel Sahabat Sejati karya Tethy Ezokanzo dan
novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
v Pada Novel Sahabat
Sejati karya Tethy Ezokanzo
Tahun terbit: cetakan 2012
v Pada
Novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk
Tahun terbit: cetakan 2009
Kesimpulan
Kesimpulan
Dalam novel Sahabat Sejati karya Tethy Ezokanzo
dan novel My Soulmate karya Azharine Purwa Jingga Zk, merupakan dua novel yang
menceritakan tentang kisah persahabatan dan kesetiaan anak-anak perempuan.
Terdapat kesamaan unsur yang ada di dalamnya. Keduanya memiliki peranan sebagai
tema kesetiaan yang dibangun sejak dini. Tokoh Aleeya pada novel Sahabat Sejati
dengan tokoh Ferlin pada novel My
Soulmete memiliki sudut pandang yang sama namun pembawaan ceritanya yang
berbeda karena dari jenjang umur yang tak sama.
Daftar
Pustaka
Ratna, Nyoman Kutha. 2007.
Sastra dan Cultural Studies Representasi
Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ezokanzoo, Tethy. 2012.
Sahabat Sejati. Jakarta. Al-Kausar Kids
Putwa, Azherine. 2009.
My Soulmate. Bandung: Mzan
Pradopo, Rachmat Djoko.
1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar